Monday, July 15, 2013 5 comments

Percakapan Konyol 3 Bersaudara

Hari Minggu Tanggal 14 Juli 2013, saat itu berlangsung pertandingan antara Indonesia Dream Team dan Arsenal yang sedang melaksanakan Tour Asia.

Memang hasil yang diterima oleh Timnas kita mengecewakan, dengan skor akhir 7-0 tanpa balas.
Tepat Jam 21.13 saudara ku Jejen update status, dan komentar pun silih berganti antar a Jejen sebagai pemilik update an :D, Saya , dan satu lagi masih saudara juga yaitu Deni . Komentar yang diberikan lebih kepada skill kecepatan mengedit gambar yang akan di share, karena komentar nya hanya dengan celotehan gambar yang di edit. hahaha.

Okeh langsung saja, kurang lebih seperti di bawah ini penampakan komentar nya. Cekidooooott... :D 

Update Statusnya (Jejen) : "Hidup Arsenal, wkwkwkwkwkwk"

Komentar 1 (Anwar) : "Aralus keneh mun sarare a. hahaha"


Komentar 2 (Deni) : "Nya ceuk aing oge mening maen catur !!"

Komentar 3 (Anwar) : "Nya atuh ari kitu mah..."


Komentar 4 (Deni) : "ARSENAL VS TIMNAS tega nya 7-0"

Komentar 5 (Anwar) : "SBY: Lurr.. negara urang dipangkas 7-0 ku Arsenal" "Tn: geus lur.. tong loba curhat.. pan geus biasa lain??"



Komentar 6 (Deni) : "wakakak gubrag.."

Komentar 7 (Anwar) : "gimana keren kan gan?? wakakakakak"



Komentar 8 (Deni) : "Permainan arsenal biasa saja, cuman pemain kita lupa buka puasa, mereka belum makan sudah dua hari, beruntung mereka hidup juga."


Komentar 9 (Jejen) : "wkwkwkwkwk Hadeuuuuh"


Komentar 10 (Anwar) : "nu bener jekson.. 4 poe meureun barudak can dalahar teh..."


Komentar 11 (Anwar) : "hahahahahahaduuuhh nyeuri kulit beteung wkwkwkwkwkwk :D"


Komentar 12 (Deni) : "Ya sudah besok semua pemain timnas tak kasih KJS, kalau pegel2 bisa langsung ke puskesmas.."


Komentar 13 (Anwar) : "Bukan masalah KJS pak.. coba kalo pertandingan tadi ditentukan sama poling sms mungkin arsenal tidak bisa tampil minggu depan, yeye lalala yeye lalalala yeye lalalalala"


Komentar 14 (Deni) : "mmmh, sorry mas anang !! saya rasa ini bukan xfaktor"


Komentar 15 (Deni) : "Astagfirulloh lama-lama jadi pusing gan !!"


Komentar 16 (Anwar) : "Komentar boleh tapi mohon bengeut kontrol... ini bukan x-faktor ataupun catur... ini kita sedang dalam ajang pencarian BOY BAND... gitu..."


Komentar 17 (Deni) : "DEMI TUHAN !!!"


Komentar 18 (Deni) : "Bubar !!! Bubaaaaar !!!"


Komentar 19 (Anwar) : "geusan ahh.. asa rudet... komo aya si arya jeung Menpora..."


Komentar 20 (Jejen) : "wkwkwkwkwkwk, Ono Ono wooooooo"


Komentar 21 (Deni) : "Menurut saya bolanya terlalu besar, kalau segede gini pasti menang"


Komentar 22 (Deni) : "Sumpahna ge ngakak gan !!!"


Komentar 23 (Deni) : "hadeuuuh cape juga uy,,"


Komentar 24 (Anwar) : "lain seuri -_- !!! Mikir !!!"




Demikian percakapan konyol 3 bersaudara areweuh gawe ini, mohon maaf jika ada yang tersinggung, apa yang di ucapkan dalam gambar diatas  hanya untuk menghibur semata tanpa ada sindiran ataupun menjelek-jelekan seseorang.

Intinya : Tetap cumungut Timnas !!! :D kalian pasti JAYA JAYA JAYA , kegagalan adalah kesuksesan tertunda. Tapi please jangan di tunda-tunda terus kesuksesannya. :)) heheyyy . Keep Spirit and Positif Thinking.



Saturday, July 13, 2013 0 comments

Arahku Berakhir dibawah Cahaya

Cahaya pagi yang datang saat itu begitu jelas terasa, hangatnya sinar yang datang menyeruak kedalam pori-pori kulit yang masuk melalui helaian kain yang menutup tubuh. Sedikit tak ku duga ternyata waktu telah menghantarkan kedalam bayang-bayang yang selalu menemani. Dan sedikit terik nya panas mulai membuat rasa ini tak nyaman untuk mengikuti arah bayangan di hari yang selalu ku nanti. 



Ku langkah kan kaki mengikuti arah garis - garis keramik yang selalu setia menjadi tumpuan pijakan. Kokohnya dinding yang selalu melindungi ku dari gangguan hiruk pikuk hunian luar. Tersenyum dalam bayangan, termenung dalam deretan senyuman, dan saat itu entah apa yang harus ku lakukan, langkah kaki ini menjadi semakin sempit, semakin sempit dan lebih sempit. Melangkah tanpa arah yang telah menguras tenaga yang selama ini tersimpan. Melompat seakan tak terpikir bahaya yang akan dirasakan. Keinginan terbang yang sangat jauh dari kenyataan. Sejenak ku berpikir, mungkin sempit nya langkah ini harus aku hadapi dengan tubuh menghadap lantai dengan pandangan fokus kepada pijakan hunian, dan ayunan tangan akan mengamini pergerakan untuk menghadapi sempitnya langkah.

Lelah yang kurasakan begitu menyeruak hingga peredaran darah ini terasa terhenti untuk beberapa saat. Tetap melangkah dengan fokus pada pijakan hunian, hingga akhirnya ku tersadar langkah yang ku lakukan sedari tadi, mengantarkan ku menuju lorong gelap tanpa setitik cahaya yang timbul. Tanpa arahan, kaki ini menegakkan diri dan pandangan heran terus mengelilingi peraduan antara kenyataan dan ketakutan.

Berbekal sehelai kain yang melindungi tubuh membuat kegelapan lorong itu semakin jelas, cairan keringat terjatuh dan melewati jalan yang tak seharunya ditempuh. Gelap, Hening, dan Semu, semua itu membuatku lebih tergerak agar menghidupkan kembali cahaya yang seharunya menerangi d lorong itu. Satu titik cahaya pun tak kutemui, dan terdiam sejenak untuk merasakan organ tubuh ini berdenyut untuk beberapa saat. Denyutan ketakutan dan putus asa lebih menguasai suasana saat itu, hanya sedikit keinginan tergerak untuk mencari setitik cahaya demi terbentuknya sinar yang pernah ku rasakan di hari pagi tadi.

Langkah semakin tak terarah, mendorong sandaran yang terasa pada lapisan kulit yang terbungkus ini. Menghentak, Mendorong, Berteriak, Berlari dan terus terus terus Berusaha. Hingga akhirnya tubuh bersandar pada lapisan tembok yang menempel rapih pada dinding yang ku sentuh. Terduduk dan memeluk lutut, tertunduk berfikir mengejar jarum detik yang selalu mengejar jarum jam.

Membayangkan semua letak hunian yang sedang kutinggali, mengingat semua yang telah kulipat baik dalam angan-angan. Mengeluarkan tenaga tanpa mengganggu tubuh ini yang sedang rehat. Dan tersadar ........ jari tangan ini ku usapkan pada tembok yang berdiri kokoh, yang memiliki lekukan yang menghantarkan ku pada bayangan yang akan menjatuhkan keringat untuk kedua kalinya. Hinggaku memberanikan diri untuk menemukan batang besi yang telah ku kenal beberapa tahun terakhir ini. Jariku lebih berani untuk mengetahui semua yang dirasakan nya, hingga tergerak memberanaikan diri ini untuk menggerakan batangan besi itu ke arah yang biasa dilakukan.

Klekkkk...

Segaris cahaya masuk kedalam lorong itu, semakin jari ini memberanikan diri untuk menarik besi, semakin besar cahaya yang masuk. Yaaaa benar, ternyata bayangan yang ku pikirkan sedari tadi memang tepat. Ku berhasil membuka pintu dengan penuh keyakinan dan tersenyum kembali dengan rasa ketenangan, dan aku tersadar ternyata lorong tersebut memang lampunya rusak dan harus segera diganti dan diperbaiki. :(



Dan dari saat itu, ku berjalan riang mengikuti cahaya yang selama ini ku cari dengan gerakan tarian agnes monica "cintaaaaa iniiiiiii.... kadang kadang tak ada logik logik logik logikaaaaaa... :D :D"



Hingga akhirnya aku terbebas dan dapat merasakan Arahku Berakhir dibawah Cahaya :) :) :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Friday, May 3, 2013 1 comments

Antara Hati dan Realita



Akhir-akhir ini semua yang dia rasakan tak sesuai dengan yg ia inginkan, semua yg ia kerjakan tak sesuai dengan harapan. Semuanya berujung dengan beku dan kaku tanpa seorang pun yg tahu kecuali aku.

Dia seorang mahasiswa tingkat akhir yg sedang bergelut dengan skripsi nya. Sebetulnya cukup beruntung saat awal dia kontrak mata kuliah itu. Secara dia lolos judul gelombang pertama dan sangat lah beruntung dibanding yang lain.
seiring berjalannya waktu, hari demi hari ia lalui dengan perjuangan nya dalam menyelesaikan skripsi tsb. Perjuangan yang memang menguras waktu, pikiran dan bahkan materi. Waktu terasa cepat ia rasakan, pola kehidupan yang drastis berubah, dan tak sempat untuk merasakan kenikmatan masa-masa perkumpulan saat bersama teman-temannya.

Rasa semangat itu yg membuat ia lupa akan waktu, pikiran, dan materi. Motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan skripsi itu untuk mencapai target Seminar UP.
Jarum jam yang konsisten berputar tanpa henti, membuat ia lebih berpacu dengan harapan yang ia inginkan. Apapun ia lakukan dengan maksimal. Orang mungkin tak akan tahu seberapa besar beban dan pikiran yg sedang di lakukan dan sedang dilalui, baik itu intern ataupun ekstern. Ceria, bahagia dan membuat suasana hidup memang karakter yang ia miliki, tak ingin ia mengungkapkan keluh kesah terhadap siapa pun yang ada disekitar nya, ya mungkin ada beberapa org yg tau dengan kondisinya sekarang seperti apa.



Perjuangan yg dia lakukan hingga saat ini bisa dikatakan kadar semangat nya berkurang, sekitar 70% saja yg tersisa. Semua disebabkan karena beberapa hal yg terjadi pada dirinya. Aku pun tak tahu apa penyebab tersebut. Yang pasti aku prediksi masalah psikologis lingkungan lah yg membuat nya seperti itu, lingkungan tersebut bisa jadi di sekitar keluarga, ataupun lingkungan kampus, ataupun pengaruh dari perjuangan skripsinya yg selalu buntu terbatas akan pengetahuan. Walaupun sebenarnya ada satu sosok dosen yang ia jadikan motivator dalam menjalankan perjuangannya itu, hanya satu.

Aku rasa, dia mulai jenuh dengan apa yg ia lakukan, namun dia mengelah dri prediksi itu, ia memilik tujuan dan target yg terpampang jelas, dan bahkan dikamarnya pun berjajar tempelan kertas yg menjadi patokan dan target yang harus ia lakukan.

Ia merasakan jenuh, namun tak ingin lepas dari tujuan dan target nya, ia berusaha untuk semangat namun keterbatasan pengetahuan dan lingkungan lah yg membuat semuanya terhenti secara perlahan.

Namun dalam diri nya tersimpan keyakinan dan keinginan yg kuat dalam menghadapi setiap gejolak, rintangan, cobaan dan halangan yg ia rasakan.

Apakah waktu yg akan menentukannya?
Atau dia yg akan menentukan waktu?

Kalimat hati yang ia ucapkan. "Akulah yg akan menentukan waktu, aku lah yg akan berusaha berjuang seiring konsistennya jarum jam yg berputar, dan hanya Tuhan lah yg menentukan atas skenario yg telah tersusun dan terencana, hanya berusaha dan berdoa yg bisa dilakukan, tak ada kata putus asa yg terucap, tak ada rintangan yg akan membatasi, dan hanya kehendak Tuhan lah yg akan membatasinya dengan menghentikan nafas yg telah diberikan"

Dia tahu apa yg aku rasakan.
Dan aku tahu apa yg dia rasakan.



 
;