Sunday, February 19, 2012

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem adalah sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang dikoordinasikan untuk mencapai satu atau lebih tujuan bersama (Wilkinson). Akuntansi seringkali disebut sebagai “language of business” atau bahasa bisnis.

Menurut Kieso dkk (2002), akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat kejadian-kejadian ekonomi dalam sebuah organisasi serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Wilkinson, sistem akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengukur, mencatat, menjumlah dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kesatuan struktur yang mempekerjakan sumberdaya fisik dan komponen-komponennya. Untuk mengubah data-data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh penggunanya.

Menurut Kieso dkk (2002), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses data transaksi serta menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem informasi berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara kompetitif.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”
Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003) mengatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.”
Menurut Nugroho Wdjajanto (2001) menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”
Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa:Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang berstruktur pula.”
Sedangkan menurut Romney&Steinbart (2000) Sistem informasi akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi.

LATAR BELAKANG PENYUSUNAN SIA

Latar belakang yang medasari perlunya penyusunan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

1.      Undang-undang no 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak dan kewajiban negara yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara. Selain itu, pengelolaan keuangan negara perlu dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

2.      Permendagri No.13 tahun 2006 yang menyatakan bahwa entitas pelaporan dan entitas akuntansi harus menyelenggarakan sistem akuntansi pemerintah daerah. Sistem akuntansi pemerintah daerah tersebut meliputi serangkaian prosedur yang dimulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan aplikasi komputer.

3.      Peraturan pemerintah No.23 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan badan layanan umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang menyatakan bahwa Badan Layanan Umum harus menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai dengan kebutuhan dan praktik bisnis yang sehat. Setiap transaksi keuangan Badan Layanan Umum harus diakuntansikan dan dokumen pendukungnya harus dikelola dengan tertib.

BLOK BANGUNAN SIA
Sistem informasi akuntansi terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan sistem informasi terdiri dari 6 blok yang disebut information system building block sebagai berikut.
1.      Blok Masukan ( Input Block )
Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input mencakup metode-metode dan media ( umumnya dokumen sumber, untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
2.      Blok Model Proses
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.
3.      Blok keluaran
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
4.      Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” di dalam sistem informasi. Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5.      Blok Basis Data
Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data, data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data disalam basis data  perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapsitas penyimpanannya. Basis data diakses atau diolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS.
6.      Blok Kendali
Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah formula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, keslahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran/ api, air, temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah ata bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya.

TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi antara lain :
a.       Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b.      Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi
c.       Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d.      Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat.

PRINSIP-PRINSIP SIA
1.      Kefektifan Biaya : Sistem akuntansi harus efektif biaya. Manfaat informasi yang diberikan harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk menjalani system tersebut.
2.      Tingkat Kegunaan : Agar berguna, informasi harus dapat dimengerti, relevan, dapat diandalkan, tepat waktu, dan akurat. Pembuat system akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan dan tingkat pengetahuan berbagai macam pengguna.
3.      Flexibilitas : Sistem akuntasni seharusnya dapat mengakomodasi berbagai macam pengguna dan mengubah informasi yang dibutuhkan. Sistem harus cukup flexible dan memenuhi perubahan permintaan informasi yang dibutuhkan.
4.      Mengembangkan Sistem Akuntansi

KARAKTERISTIK SIA
  1. Melaksanakan tugas yang diperlukan .Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
  2. Berpegang pada prosedur yang relatif rendah . Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data.Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
  3. Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
  4. Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan
  5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1.Analisa Perilaku
2.Metode kuantitatif 
3.Kompute
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannyakecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibatdalam sistem tersebut.Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimanamemotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsiyang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akandiberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif 
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer 
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntanuntuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.



No comments:

Post a Comment

 
;